Minggu, 03 Oktober 2010

PUASA

Puasa artinya menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, untuk meningkatkan ketaqwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya;
“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa.”
Allah mewajibkan seluruh ummat Islam untuk melaksanakan puasa sebulan penuh pada bulang Ramadhan. Puasa yang dikehendaki Allah bukan hanya menahan lapar dan haus belaka. Saat sedang menjalankan puasa, hendaknya kita juga menjaga segala tingkah laku, perbuatan dan lisan kita.
Ada dua wanita yang sedang puasa di masa Rasulullah saw, tiba-tiba sore hari keduanya merasa payah karena sangat lapar dan haus hampir pingsan. Maka keduanya mengutus orang kepada Nabi saw untuk minta izin untuk berbuka (membatalkan puasa). Atas laporan itu, maka Rasulullah mengirim kepada keduanya gelas, dan menyuruh keduanya memuntahkan di dalamnya apa yang telah dimakannya itu. Kedua wanita itu pun mengikuti perintah Nabi saw. Seketika itu pula, yang satu muntah darah dan daging mentah dan yang kedua juga begitu, sehingga gelas penuh dengan muntahan. Melihat kejadian itu, orang-orang merasa heran. Lalu Rasulullah saw bersabda:
“ Keduanya puasa dari apa yang dihalalkan Allah, dan makan apa yang diharamkan Allah, sebab yang satu dan yang lain pergi untuk duduk bersama membicarakan kejelekan orang”.
Alangkah ruginya dua wanita itu. Demikian pula bagi orang-orang yang membiasakan puasa seperti mereka. Mereka sudah berlapar-lapar, menahan haus, menghindari makanan. Namun sayang mereka tidak mencegah mulutnya menggunjing dan membicarakan kejelekan orang lain.
Keutamaan-keutamaan puasa antara lain:
· Puasa adalah perisai
Rasulullah bersabda:
“Puasa adalah perisai (tabir penghalang dari perbuatan dosa). Maka apabila seseorang dari kamusedang berpuasa, janganlah ia mengucapkan sesuatu yang keji dan janganlah ia berbuat jahil”. (HR. Bukhari dan Muslim)
· Puasa merupakan salah satu jalan menuju shurga.
Dari Abu Umamah, ia berkata , aku bertanya, “Wahai Rasulullah tunjukan kepadaku suatu amal yang memasukanku ke shurga”. Nabi bersabda:
“Hendaknya engkau berpuasa, tiada yang menyamainya”. (HR. Nasai, Ibnu Hibban, dan Hakim).
· Orang yang berpuasa mendapatkan pahala tanpa hisab.
· Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari bau kasturi.
“Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari bau kasturi”. (HR.Muslim).
· Puasa adalah penghapus dosa.
Rasulullah bersabda:
“Fitnah laki-laki pada keluarganya, hartanya, anaknya, tetangganya, dihapuskan oleh shalat, puasa dan sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menjalankan puasa berarti kita melatih diri untuk sejenak meninggalkan kesenangan-kesenangan dunia seperti makan dan minum dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kita juga akan merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang sedang dilanda kelaparan. Berpuasa sama saja dengan membersihkan perut dari zat-zat racun yang masuk ke perut kita bersama makanan. Berpuasa juga merupakan sarana untuk mengukur derajat ketakwaan kita dihadapan Allah.
Dengan berpuasa, itu juga berarti kita memberikan kesempatan pencernaan kita untuk beristirahat. Hal in sangat menyehatkan. Tidak hanya untuk manusia, banyak hewan, seperti unta dan beruang berhenti makan dan minum, menyepi di goa-goa. Jika merasa sakit, burung-burung juga menghindari makan dan minum. Fenomena ini dikenal sebagai hibernasi.
Bukan hanya fisik saja yang sehat apabila kita melakukan puasa. Pikiran kita pun ikut sehat, karena dengan perut yang kosong kita bisa berpikir lebih jernih. Tidak disibukkan dengan memikirkan makanan. Puasa juga bisa dikatakan sebagai teknik detoksifikasi yang paling murah dan paling efektif. Detojsifikasi ialah proses mengeluarkan dan menetralkan racun dalam tubuh (toksin) melalui usus, hati, ginjal, paru-paru dan kulit. Bukan hanya racun yang terbentuk karena kelebihan makanan, tetapi juga racun yang diserap dari lingkungan.

(Utami,Nunik.2008.Menjadi Secantik Aisyah.Jakarta:Gen Mirqat)


Komentar
Sebelum saya mengomentari isi tentang materi, saya sangat senang dan menyukai buku yang saya baca ini, buku ini berjudul “Menjadi Secantik Aisyah” membahas tentang bagaimana seorang wanita agar dapat membenahi diri sepanjang waktu agar menjelma menjadi secantik kekasih Rasulullah, yakni istri Rasulullah saw yang sangat patut dijadikan teladan. Dialah Aisyah binti Abu bakar.
Puasa. Kata ini sangat dikenal oleh umat muslim. Apalagi saat bulan suci Ramadan dimana setiap muslim menahan lapar dahaga dari mulai setelah sahur sampai waktunya berbuka. Akan tetapi di bulan ramadan, terkadang sebagian umat muslim yang tidak taat justru mereka tidak menjalankannya (selain orang yang memang diperbolehkan tidak berpuasa). Selain itu, terkadang tontonan televisi yang menampilkan berbagai macam makanan dapat mengganggu kekhusuan kita berpuasa. “Sebenarnya apa hukumnya kalau kita sedang berpuasa kemudian menonton acara televisi yang menampilkan berbagai macam makanan, yang membuat kita ngiler ingin cepat-cepat berbuka. Apakah sacara otomatis kita telah batal puasa, makruh, atau hanya mengurangi pahala kita dalam berpuasa?”.

(Oleh Lela Nurlaila, Pendidikan Biologi/A/III. Fak.Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung)











NAMA : LINA ROSMIATI
NIM :1209206032
JURUSAN :PENDIDIKAN BIOLOGI/A/3

Hubungan Kesehatan dengan Makanan
Agama memerintahkan makan makanan yang halal dan baik. Perbedaan antara bahan-bahan makanan yang halal dan haram didasarkan pada prinsip-prinsip kebersihan. Pemakaian makanan yang haram dan susah dicerna sering membahayakan kesehatan.
Minuman keras merupakan jenis minuman yang susah dicerna sehingga tidak hanya membahayakan kesehatan badan, dan dalam banyak kasus merupakan.bibit bagi tindakan-tindakan kejahatan seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan dan tindakan kekerasan lainnya. jadi, pantaslah kalau minuman keras diharamkan dalam agama.
Kesederhanaan sejati mengajarkan kita supaya menjauhkan sama sekali segala hal yang membahayakan bagi jiwa dan raga kita. Kesederhanaan sejati juga mengajarkan kepada kita agar dengan bijaksana mengkonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan. Hanya sedikit mereka, tabiat/sifat mereka, manfaat diri mereka di dunia ini dan nasib mereka di akhirat. Tubuh harus menghamba kepada pikiran. Bukan pikiran yang menjadi hamba bagi tubuh.
Pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi berresiko memicu penyakit. Akibatnya adalah menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. Padahal dari makanan inilah kita berharap tubuh kita sehat dan kuat sehingga dapat bekerja dan beribadah dengan baik. Makanan dan minuman yang jelas kehalalannya saja belum tentu menyehatkan, apalagi makanan dan minuman yang diharamkan Allah. Sudah pasti di dalam larangan ini, Allah menghendaki agar manusia mampu mengendalikan diri dari mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram serta tidak menyehatkan. Allah SWT berfirman :
Artinya : "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu."
"Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."
Dengan memahami firman Allah ini, kita menyadari bahwa masyarakat Islam seharusnya memiliki pola konsumsi yang menyehatkan. Secara rohani, memakan makanan yang halal, berarti mendidik diri kita mengendalikan diri dan menghindari hal-hal buruk yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Ini berarti hati kita akan sehat.
Adapun secara fisik, memakan makanan yang baik, berarti mendidik kita agar memakan makanan yang bergizi yang bermanfaat bagi tubuh. Sehingga makanan yang halal dan baik, akan menyehatkan mental dan tubuh kita. Dengan kesehatan mental dan tubuh ini, sebagai manusia kita akan dapat berpikir, merasakan dan bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain atau berbuat aniaya. Allah SWT berfirman dalam surat Al A'raf, ayat 160 yang artinya :"Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezkikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tetapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri ".
Halal dan haram sesungguhnya merupakan syari'at yang tegak diatas landasan terwujudnya kebaikan bagi seluruh ummat manusia. Dengan aturan-aturan, Allah hendak menghilangkan kesulitan dan memudahkan hidup manusia. Aturan ini tegak di atas prinsip memusnahkan kerusakan dan mewujudkan kemaslahatan; kemaslahatan baik fisik, ruhani maupun akal pikirannya. Juga kemaslahatan bagi seluruh masyarakat dimanapun ia berada; yang kaya, miskin, laki-laki, perempuan, penguasa, rakyat jelata
Segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah pasti berakibat buruk, hanya mungkin waktunya saja yang kita tidak tahu kapan akibat buruk itu terjadi. Oleh karenanya apabila kita mengkonsumsi makanan yang halal dan baik, pasti kita akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat.

komentar: Jadi, kita harus berusaha mengendalikan diri dari segala sesuatu yang diharamkan Allah. Sebab segala sesuatu yang dilarang Allah pada waktunya, pasti menghancurkan hidup kita dan masyarakat kita. Dan sesungguhnya kita semua mengharapkan kebaikan di dunia dan akhirat. Ketundukan manusia terhadap hawa nafsu tidak akan memiliki arti kebaikan dunia, jadi sebaliknya tunduk kepada Allah, karena akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.
http://menujucahayaterang.blogspot.com/search/label/Kesehatan


Pengomentar:
Nama : Mohamad Yahya
NIM :1209206040

KEISTIMEWAAN IKAN-IKAN

Al-Quran menunjukkan bahwa ikan-ikan dilautan merupakan makanan yang halal, segar, dan berdaging baik, semuanya merupakan karunia yang diberikan oleh Allah SWT. Ayat-ayat berikut menegaskan resep makanan lezat tersebut, yaitu makanan dari laut:

Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang ada dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan di darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (Q.S Al-Ma’idah [5]: 96)
Dan Dialah Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat behtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (Q.S An-Nahl [16]: 14)
Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar; segar; sedap diminum, dan yang lain asin, lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. (Q.S Fatir [35]: 12)

Penulis juga mendapat suatu Hadits yang sdikutipkan untuk penulis oleh Dr. Abdurrahman Haqqi mengenai mal aikat jibril yang tidak disukai oleh kaum yahudi. Namun, dalam Hadits ini terdapat pula pernyataan makanan dari hati ikan paus, sesuatu yang penulis rasa relevan untuk kemukakan di sini.
Dari Annas Ibn Malik r.a., “Abdullah Ibn Salam mendengar akan kedatangan Rasulullah saw. (ke Madinah), kemudian dia mendatangi Nabi Saw. Dan Bertanya, ‘Aku ingin bertanya kepadamu tentang tiga perkara yang hanya diketahui oleh seorang Nabi, apakah tanda pertama bagi terjadinya hari kiamat? Apakah makanan petama yang dimakan penghuni syurga? Apakah penyebab janin menjadi lelaki atau perempuan ketika dilahirkan?’ Nabi menjawab, ‘barusaja Jibril memberitahukan jawabannya kepadaku.’ ‘Jibril,’ (Abdullah tercengang). ‘ya,’ tegas Nabi. Abdullah berkata, ‘Dia adalah musuh orang-orang Yahudi.’Maka Rasulullah saw. Membaca ayat (man kâna ‘aduwwan li jibrîla faînnahû nazzalahû ‘lâ qalbika) dan menjelaskan: ‘tanda pertama terjadinya hari kiamat adalah keluarnya api yang akan menggiring manusia dari timur ke barat. Hidangan pertama yang disantap oleh penghuni syurga adalah hati ikan paus. Dan jika sperma lelaki mendahului benih perempuan maka anak yang dilahirkan adalah lelaki, jika telur perempuan mendahului sperma lelaki maka anak yang dilahirkan adalah perempuan.’ Maka Abdullah Ibn Sallam melafadzkan kalimat syahadat sebagai tanda masukl Islam dan berkata kepad Nabi, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya kaum Yahudi adalah kaum yang pembohong. Seandainya mereka mengetahui keislamanku sebelum engkau menanyakan mereka tentang aku, mereka akan menganggap aku pembohong. ‘Apa pendapat kalian tentang Abdullah Salam?’ mereka menjawab, ‘oh dia adalah orang yang baik dan anak orang yang baik, pemimpin kami dan anak pemimpin kami.’Nabi bersabda, ‘Apa pendapat kalian jika dia masuk Islam?’Mereka menjawab, ‘Semoga Allah melindunginya dari berbuat demikian. ‘Abdullah kemudian keluar dan mengucapkan dua kalimat syahadat maka berkatalah orang Yahudi, ‘Dia itu orang yang jahat,’ dan kemudian mereka memperkecil kedudukan Abdullah. Abdullah kemudian berkata, ‘inilah yang aku risaukan wahai Rasulullah. (HR Bukhari)
Menarik sekali sabda Rasulullah saw. Yang diberitahu oleh malaikat jibril tentang makanan pertama di syurga: “Hidangan yang pertama disantap oleh penghuni syurga adalah hati ikan paus”. Apakah “ikan Paus” yang dimaksud di sini adalah mamalia laut yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan Whale saja ataukah semua jenis mamalia laut, termasuk lumba-lumba? Ataukah “ikan paus” maksudnya adalah “ikan” berukuran besar, entah mamalia atau ikan? Apakah ikan hiu dalam hal ini termasuk juga? Wallâhu a’lam. Tetapi yang pasti, hingga hari ini banyak para saintis yang mencari tahu tentang khasiat dari ekstraksi zat-zat istimewa dari ikan-ikan dan mamalia di lautan. Mulai dari sarden, ikan Cod, hingga ikan Hiu Botol. Barangkali Hadits ini dapat menjadi isyarat atau petunjuk jalan bagi kita umat Islam untuk ikut menyelidiki khasiat yang dimiliki oleh berbagai jenis ikan dan mamalia laut yang lain.
Minyak ikan tradisional yang dikenal olehmasyarakat adalah minyak dari ekstrak ikan Cod. Minyak ini sangat baik bagi pertumbuhan dan menjaga daya tahan tubuh anak-anak. Anak-anak yang yang banyak minum minyak ikan mempunyai selera makan yang lebih tinggi, akibatnya mereka mempunyai pertumbuhan badan dan daya tahan tubuh yang juga lebih baik. Sayangnya, minyak ikan ini belum terlihat diproduksi di Indonesia. Kita masih mengimportnya dalm bentuk botol yang siap dijual di took dengan harga yang mahal.
Masyarakat Indonesia yang hidup di negeri maritime ini masih perlu digalakkan untuk mengonsumsi ikan lebih banyak lagi. Komsumsi ikan rata-rata orang Indonesia hanya 20 kg per orang per tahun 2002. bandingkan dengan masyarakat Jepang yang mengonsumsi ikan rata-rata di atas 100 kg per orang per tahun. Padahal, kini para dokter merekomendasikan agar kita mengonsumsi ikan, terutama dalam kaitannya untuk mendapatkan asam lemak Omega-3 serta kandungan protein yang memadai. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian bahwa Omega-3 dapat melindungi kita dari ketidakteraturan detak jantung. Mengonsumsi ikan-ikan yang berlemak akan meningkatkan kadar Omega-3 yang akan melancarkan sirkulasi darah. Lebih khusus lagi menurut penelitian, efek Omega-3 tehadap orang lanjut usia di atas 65 tahun akan semakin baik. Tiap-tiap jenis ikan ternyata mempunyai kandungan asam lemak Omega-3 yang berbeda-beda. Ikan sarden yang banyak kita dapati di pantai selatan Jawa ternyata memiliki kandungan Omega-3 yang paling banyak diantara ikan-ikan biasa dikomnsumsi, jauh lebih tinggi dibandingkan tuna dan salmon yang harganya mahal. Protein Omega-3 menurut hasil penelitian membawa manfaat bagi perkembangan sel otak dan sangat dianjurkan untuk anak-anak pada usia pertumbuhan serta baik bagi para orang lanjut usia.

Komentar:
Subhanalloh, sungguh Allah Maha kaya, Maha mulia, Maha rahman, Maha rahim, yang telah memberikan petunjuk bagaimana kita memanfaatkan kekayaan laut yang sebesar-besarnya bagi manusia seperti dalam Surat An-Nahl ayat 4 “Dan Dialah Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat behtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyuku.” Ini adalah petunjuk bahwa di dalam lautan ini banyak tersimpan kekayaan yang dimilikinya yang harus dimanfaatkan manusia tetapi dengan tidak berlebihan dan sambil merusaknya, karena manusia adalah “Khalifatu fil ard” yaitu pemelihara, penjaga, pengasuh, serta pemberdaya di alam dunia. Maka dari itu, pantaslah manusia untuk melestarikan tetapi tidak untuk merusaknya. Tugas manusia sebagai pengurus, pengasuh, penjaga, pemelihara ini berimbas pula pada pelestarian ikan, terumbu karang, ataupun mahluk air lainnya agar dapat terus hidup, lestari di alamnya, serta tidak punah keberadaannya.
Pemanfaatan hasil laut khususnya ikan harus lebih ditingkatkan lagi. Jangan hanya menangkap, lalu menjual. Tetapi juga pemanfaatan ikan dalam bentuk kandungan yang dimiliki oleh ikan tersebut. Karna ternyata ikan mempunyai banyak sumber gizi yang di butuhkan oleh manusia. Salah satunya adalah protein yang memadai serta Omega-3 yang menurut hasil penelitian oleh para ahli bahwa kandungan gizi ikan tersebut sangat baik bagi tubuh untuk pertumbuhan fisik dan otak, melindungi dari ketidakteraturan detak jantung agar kita terhindar dari serangan jantung, serta banyak keistimewaan dari ikan tersebut. Ini adalah telaah dari Hadits Nabi “Hidangan pertama yang disantap oleh penghuni syurga adalah hati ikan paus”
Wallohu A’lam Bissowab.

Source:
Judul Buku : AL-QURAN DAN LAUTAN
Penulis : Agus S. Djamil
Penerbit : Arasy PT Mizan Pustaka
Tahun : 2004